![]() |
Juan Reza ketika konser di Stadion Marilonga Ende-NTT (Foto: Aliansih) |
Ende - Nusapagi.com || Partai final turnamen sepak bola di Ende yang menghadirkan artis putra daerah yang sedang naik daun, Juan Reza, menuai kekecewaan penonton. Sebelumnya kedatangan Juan Reza tersebut disambut meriah untuk menghibur masyarakat Ende saat penutupan pertandingan Bupati Ende Cup 2025 di stadion Marilonga (Minggu, 3/8/2025).
Tak sekadar menghadirkan aksi seru di lapangan hijau, pertandingan bola kaki itu mencatat capaian finansial yang mengesankan. Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeode, mengungkapkan bahwa pendapatan dari ajang tersebut nyaris menyentuh angka Rp1 miliar. Ini sebuah pencapaian luar biasa dalam sejarah penyelenggaraan turnamen di daerah.
Dalam sambutannya di sesi penutupan yang berlangsung di Stadion Marilonga, Minggu (3/8/2025), Bupati menyebutkan bahwa jumlah penonton selama turnamen mencapai lebih dari lima ribu orang per pertandingan, menunjukkan tingginya antusiasme publik.
"Saya mendapat laporan dari panitia bahwa income perhelatan turnamen ini hampir mencapai satu miliar rupiah. Ini luar biasa, dan menunjukkan bahwa masyarakat kita sangat mendukung kegiatan seperti ini," ujar Bupati di hadapan ribuan penonton.
Namun, di balik gemerlap angka pendapatan dan semangat olahraga yang membara, ada catatan kritis dari masyarakat: konser musik penutupan yang mengecewakan.
Konser yang Dinanti, Berujung Kekecewaan
Konser penutupan yang menghadirkan Juan Reza, penyanyi muda asal Ende yang sedang hits dengan lagu "Tabola Bale" dan beberapa lagu lainnya justru menjadi sumber keluhan.
Ribuan penonton yang sudah menunggu aksi panggungnya dibuat kecewa oleh kualitas sound system yang buruk.
Suara musik terdengar sayup-sayup bahkan tak terdengar sama sekali di beberapa bagian stadion.
Kekecewaan semakin memuncak saat Juan membawakan lagu populer "Jamila"—dan tiba-tiba, musik berhenti di tengah penampilan. Penonton yang semula berjoget mendadak terdiam, lalu mulai bubar dengan wajah kesal.
“Kami datang karena mau nonton Juan Reza. Sudah bayar tiket mahal, tapi malah kecewa. Sound-nya parah!” ujar seorang penonton sambil meninggalkan stadion.
Banyak penonton dari tribun ekonomi memutuskan keluar lebih awal, sementara sebagian lainnya memilih mendekat ke panggung utama dengan harapan bisa mendengar lebih jelas. Beberapa dari mereka menyayangkan keputusan panitia yang dianggap tidak siap secara teknis.
“Dari awal konser, suara tidak jelas. Saya duduk dekat papan skor, lalu pindah ke tengah, tapi tetap sama. Kalau begini, lebih baik tidak usah ada konser,” kata Antonius, penonton lainnya.
Final yang Memuaskan, Penonton Terhibur oleh Marching Band
Meski acara hiburan mengecewakan, pertandingan final antara Kecamatan Ende Selatan vs Kecamatan Maukaro tetap menjadi sorotan utama. Laga berlangsung ketat dan atraktif, berakhir dengan skor 2–1 untuk kemenangan Ende Selatan.
Penampilan memukau dari Marching Band SMAK Syuradikara Ende juga mendapat sambutan hangat dan menjadi penyegar suasana di akhir pertandingan.
Dengan segala dinamika yang terjadi, Bupati Ende Cup 2025 tetap menorehkan tinta emas sebagai turnamen paling ramai, paling produktif secara finansial, namun menyimpan PR besar untuk aspek hiburan di acara seremonialnya. Harapan masyarakat pun kini tertuju pada perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan di edisi berikutnya. ***
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.