BREAKING NEWS

Kunjungan Ke Ende, VBL Tekankan Upaya Penanganan Kemiskinan dan Stunting

   
Kunjungan Ke Ende, VBL Tekankan Upaya Penanganan Kemiskinan dan Stunting

Kunjungan Ke Ende, VBL Tekankan Upaya Penanganan Kemiskinan dan Stunting

Kunker Gubernur NTT di Ende, VBL, Julie Sutrisno Laiskodat, Erik Rede, Stunting, gandum, padi, kelor
Gubernur NTT bersama istri dan Wakil Bupati Ende saat kegiatan Kunjungan Kerja di Kec. Wewaria (Minggu, 12/9/2022)

Ende - Nusapagi.com || Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende – NTT (Minggu, 12/9/2022) mengatakan perekonomian dunia akan alami krisis pada tahun 2023 dan 2024. Krisis ekonomi tersebut telah di sampaikan oleh International Monetary Fund (IMF) maupun  lembaga perencanaan ekonomi dunia yang tentunya akan berdampak pada Indonesia dan Nusa Tenggara Timur Khususnya.

Viktor menyebutkan, negara akan mengalami krisis ekonomi dan inflasi  yang luar biasa. Akan terjadi kelaparan di hampir 250 juta penduduk di dunia dan angka inipun  akan bertambah jika tidak adanya upaya pencegahan dan penanganan. 

Dalam sambutannya, Vitor Bungtilu Laiskodat mengatakan bahwa Presiden telah memerintahkan seluruh gubernur untuk  segera melakukan  koordinasi bersama para Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa agar segera melakukan penanganan sehingga tidak terjadi krisis ekonomi di negeri ini. 

“Presiden tidak ingin kita lapar dan hal ini terjadi di negri ini, karena itu Presiden memerintahkan para gubernur untuk  segera melakukan  koordinasi dengan Bupati, Lurah dan Camat sampai Kepala Desa hingga jajaran paling bawah agar segera mengatasi”, ungkap Viktor. 

Dirinya bersama Presiden Jokowi mengharapkan agar upaya penangangan krisis tersebut harus benar – benar serius dan segera diantisipasi mulai dari sekarang.

Viktor juga menyebutkan agar NTT kembali menekan laju kemiskinan dan stunting dengan membdudidayakan kembali tanaman shorgum, padi dan kelor.

 Ia mengajak agar masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk  menanam  tanaman produktif dalam rangka menjawabi kebutuhan masyarakat. Menurut dia, inflasi terjadi  karena kekurangan pangan sementara permintaan tinggi karena itu harga melambung. 

"Ini program unggulan. Bukan berarti  program lain tidak ada, namun ini yang menjadi unggulan kita di NTT dalam menjawab situasi ekonomi seperti hari ini”, jelas Viktor. ***


Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2021 — NUSA PAGI