Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Nando Watu : Pariwisata Ende harus Bertumpu pada Spirit Keberlanjutan dan Kolaborasi Lintas Stakeholder

   
Nando Watu : Pariwisata Ende harus Bertumpu pada Spirit Keberlanjutan dan Kolaborasi Lintas Stakeholder

Nando Watu : Pariwisata Ende harus Bertumpu pada Spirit Keberlanjutan dan Kolaborasi Lintas Stakeholder

Nando Watu : Pariwisata Ende harus Bertumpu pada Spirit Keberlanjutan dan Kolaborasi Lintas Stakeholder
Ferdinandus Watu,S.Fil (Nando) saat memberikan Materi dalam FGD Mbabho Gajo (Foto : NP/EB)

Ende - Nusapagi.com ||Suasana ruang Garuda, Kantor Bupati Ende mendadak penuh energi ketika Ferdinandus Watu, S.Fil, (Nando) tampil membawakan materi dalam Forum Group Discussion Mbabho Gajo, Rabu (5/11/2025). Dengan gaya khasnya, praktisi pariwisata yang sudah 15 tahun malang-melintang di lapangan itu menyampaikan pesan lantang: pariwisata Ende hanya bisa maju jika berpijak pada spirit keberlanjutan, keberpihakan kebijakan, dan kolaborasi lintas stakeholder.


“Pariwisata itu bukan sekadar destinasi indah. Ia adalah ekosistem, rohnya adalah kolaborasi. Tanpa keberlanjutan dan dukungan kebijakan yang kuat, kita hanya berjalan tanpa arah,” tegasnya di hadapan ratusan peserta.


Nando menyoroti bahwa arah pembangunan pariwisata telah memiliki pedoman kuat melalui Permen Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Empat pilar utamanya, kata dia, adalah fondasi wajib bagi semua pihak yakni : Pengelolaan destinasi yang profesional, Pelestarian budaya sebagai identitas, Penguatan kelestarian lingkungan, dan Manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.


“Jika empat pilar ini tidak dijalankan, maka kita belum membangun pariwisata, kita hanya mempercantik tempat tanpa memberi kehidupan bagi masyarakatnya,” ungkap Nando.


Dalam pandangannya, pariwisata yang berhasil selalu ditopang oleh kerangka tripel bottom line, atau yang ia sebut “tiga batu tungku”:


1. Engagement (Keterlibatan) – wisatawan harus berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungannya.

2. Experience (Pengalaman) – destinasi harus memberi pengalaman unik, bukan sekadar pemandangan.

3. Empowerment (Pemberdayaan) – masyarakat lokal harus naik kelas melalui nilai ekonomi dan keberlanjutan.


“Kalau wisatawan pulang tanpa cerita, kita gagal. Kalau masyarakat tidak berdaya, kita salah arah,” imbuhnya.


Peserta FGD Mbabho Gajo 

Di hadapan para pelaku wisata, akademisi, kepala OPD, hingga komunitas kreatif, Nando mengajak semua pihak melihat ulang identitas pariwisata Ende: apa pembeda kita, apa keunikan kita, apa yang hanya Ende punya.


Ia menekankan pentingnya diferensiasi produk dan layanan. Kita harus berani tampil beda. One Village One Product dan One Destination Hundreds Attractions bukan slogan, tapi strategi.


"Untuk mencapainya, ia menekankan beberapa langkah kunci antara lain : Penguatan komunitas dan kelembagaan, Peningkatan keterampilan masyarakat, Kemudahan akses permodalan, Digitalisasi produk wisata, dan Pemasaran terpadu dan promosi bersama," ujarnya.


FGD Mbabho Gajo dibuka langsung oleh Wakil Bupati Ende, Dr. drg. Dominikus M. Mere, M.Kes, yang juga menjadi narasumber dengan topik kebijakan prioritas pariwisata daerah. Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ende di bawah moderator Kepala Dinas Pariwisata, Mohamad Sahab, S.H.


Kehadiran para pimpinan OPD, Kepala TN Kelimutu, pelaku PHRI dan HPI, budayawan, TP2D, PKK, sanggar seni, akademisi, serta komunitas kreatif menjadikan forum ini sebagai ruang strategis untuk merumuskan arah baru pariwisata Ende.


Lewat forum ini, Nando mengajak seluruh elemen untuk tidak hanya membicarakan pariwisata, tetapi membangun gerakan bersama. Menurutnya, pariwisata Ende memiliki potensi luar biasa, namun hanya akan meledak jika semua pihak bergerak dalam irama yang sama.


“Kita tidak kekurangan keindahan. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk berkolaborasi dan berpikir jangka panjang,” tutupnya.***(NP/Efrid Bata)

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI