Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Reses Julie Laiskodat di Nangapanda, Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Krisis Air Bersih

   
Reses Julie Laiskodat di Nangapanda, Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Krisis Air Bersih

Reses Julie Laiskodat di Nangapanda, Warga Keluhkan Jalan Rusak dan Krisis Air Bersih

Pipa-pipa air yang digunakan sejak tahun 2000 kini sudah tidak layak pakai. Akibatnya, suplai air ke sejumlah wilayah di Rajawawo sering tersendat.
Julie Sutrisno Laiskodat (tengah) di dampingi Ketua DPD Nasdem Ende, Flavianus Waro dan Anggota DPR Propinsi NTT, Oktafianus Moa Mesi di Desa Kekandere, Kecamatan Nangapanda, Ende - NTT


Ende - Nusapagi.com || Kunjungan reses Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat, di Desa Kekandere, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/10), diwarnai beragam keluhan warga. Isu utama yang mencuat adalah kerusakan jalan dan krisis air bersih yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.


Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Nangapanda, Andreas M. Jata, mewakili warga menyampaikan bahwa pipa-pipa air yang digunakan sejak tahun 2000 kini sudah tidak layak pakai. Akibatnya, suplai air ke sejumlah wilayah Persekutuan Tanazozo atau Rajawawo Nua Mere (RNM) dan sekitarnya sering tersendat.


“Harapan kami, melalui aspirasi politik Ibu Julie, jalan rusak dapat segera diperbaiki. Namun yang paling mendesak adalah air bersih. Pipa sudah tua dan belum pernah diganti sejak dua puluh tahun lalu,” ujar Andreas dalam pertemuan yang dihadiri berbagai tokoh adat, perangkat desa dan sejumlah masyarakat.


Menanggapi aspirasi warga, Julie Laiskodat tak menutup-nutupi persoalan yang tengah dihadapi pemerintah pusat. Legislator asal NTT itu mengakui bahwa kondisi keuangan negara saat ini sedang tidak stabil, sehingga anggaran pembangunan infrastruktur mengalami penyesuaian di banyak sektor.


Kendati demikian, istri Gubernur NTT periode 2018–2023 Viktor Bungtilu Laiskodat itu menegaskan bahwa keterbatasan fiskal tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti memperjuangkan kebutuhan masyarakat.


“Saya perlu sampaikan bahwa keuangan negara memang sedang tertekan. Tapi sebagai anggota DPR RI, kita tidak boleh kehilangan akal. Ada banyak cara memperjuangkan program, termasuk lewat kerja sama lintas komisi,” kata Julie.


Julie menyebut, dengan situasi fiskal yang menantang, pihaknya akan mengalihkan fokus program aspirasi ke pembangunan yang langsung berdampak pada kehidupan masyarakat desa.


Ia menegaskan akan memprioritaskan sejumlah sektor vital yang menjadi “denyut nadi” ekonomi dan sosial masyarakat seperti: Pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah dan rumah adat, program pertanian dan pemberdayaan kelompok perempuan dan dukungan terhadap karang taruna dan UMKM desa.


“Kita harus fokus pada sektor yang langsung menyentuh masyarakat. Di setiap desa pasti ada rumah ibadah, rumah adat, pertanian, kelompok perempuan, karang taruna, dan UMKM. Kita perkuat itu dulu,” ujar Julie menegaskan.


Reses masa sidang 1 Tahun 2025 - 2026 tersebut dihadiri pula oleh Anggota DPRD Provinsi NTT Oktavianus Moa Mesi dan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Ende Flavianus Waro. Keduanya menyatakan dukungan terhadap upaya Julie dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di tengah dinamika kebijakan fiskal nasional. ***

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI