![]() |
Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Ende, Philipus Kami di salah satu kolam pengembangan Ikan Air Tawar di Ende (Foto : istimewa) |
Ende - Nusapagi.com || Wakil Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Ende, Philipus Kami, menyoroti meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ikan, baik di Kabupaten Ende maupun di wilayah sekitarnya. Menurutnya, fenomena ini harus menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak melalui langkah konkret dan berkelanjutan.
“Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap ikan terus meningkat setiap harinya. Ini bukan hanya terjadi di Ende, tetapi juga di wilayah sekitarnya. Maka dari itu, ini harus menjadi perhatian kita semua, terutama untuk melirik sektor yang potensial seperti perikanan air tawar,” ujar Philipus, Kamis (16/10/2025) di Ende.
Philipus menegaskan, perikanan air tawar adalah potensi ekonomi besar yang selama ini belum tergarap maksimal di Kabupaten Ende. Ia mengingatkan bahwa potensi ini tidak hanya menjanjikan dari sisi ketahanan pangan, tetapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi lokal.
“Kabupaten Ende memiliki 20 kecamatan dengan topografi yang sangat mendukung pengembangan ikan air tawar. Jika potensi ini dikelola secara serius, kita bisa menjawab kebutuhan pangan sekaligus meningkatkan ekonomi rumah tangga secara bertahap,” jelasnya.
Menurut Philipus, budidaya ikan air tawar semestinya tidak dipandang hanya sebagai usaha sampingan, tetapi sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan bagi masyarakat. Ia juga menekankan, jika sektor ini dikelola secara profesional, kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) akan signifikan.
Ia menjelaskan, beternak ikan air tawar tergolong mudah dan murah, karena dapat dimulai dari skala kecil dengan modal terbatas. Karena itu, Philipus mendorong pemerintah untuk memberikan pelatihan teknis, akses permodalan, serta dukungan jejaring pemasaran agar masyarakat tertarik menekuni sektor ini.
Selain itu, ia menilai kaum milenial perlu dilibatkan secara aktif dalam pengembangan sektor perikanan air tawar.
“Anak-anak muda kita harus diajak untuk mencintai lingkungan lewat kegiatan yang produktif. Budidaya ikan air tawar adalah salah satu contoh bagaimana kita bisa mendorong ekonomi tanpa merusak alam,” imbuhnya.
Menurutnya, melibatkan generasi muda bukan hanya memperkuat ekonomi berbasis lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran baru bahwa menjaga alam bisa berjalan seiring dengan membangun kesejahteraan.
"Dengan potensi alam yang dimiliki dan dukungan dari semua pihak, Philipus optimistis Kabupaten Ende dapat menjadi salah satu sentra perikanan air tawar di Nusa Tenggara Timur dalam beberapa tahun ke depan," tutupnya. ***(NP/Efrid Bata)
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.