Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Renungan Minggu, 10 Agustus 2025 : Maria Sang Misionaris Pertama

   
Renungan Minggu, 10 Agustus 2025 : Maria Sang Misionaris Pertama

Renungan Minggu, 10 Agustus 2025 : Maria Sang Misionaris Pertama

Renungan Minggu, 10 Agustus 2025 : Maria Sang Misionaris Pertama

               Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, BHK 

SALVE bagimu para saudaraku yang terkasih dalam Kristus Tuhan. Apa kabar Anda di hari ini? Semoga saya menjumpai Anda dalam keadaan sehat, damai dan bahagia. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat merayakan hari raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga (*Maria Assumpta*).


Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 1: 39 - 56, yakni Maria dan Elisabet serta nyanyian pujian Maria. Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat Maria melakukan perjalanan jauh ke rumah Elisabet. Bukan sekadar kunjungan keluarga biasa, tetapi sebuah misi Ilahi. Maria membawa Yesus dalam rahimnya, dan kehadiran Sang Mesias membuat Yohanes melonjak kegirangan dalam kandungan Elisabet. Inilah momen pewartaan pertama tentang Kerajaan Allah, bukan lewat kata-kata, tetapi lewat kehadiran dan relasi. Maria adalah misionaris pertama, bukan karena ia berkhotbah di mimbar, tetapi karena ia menghadirkan Yesus dalam kunjungannya. Ia berjalan jauh, melintasi pegunungan, bukan demi kenyamanan, tetapi demi pelayanan. Ia tidak berjalan sendirian, melainkan ia berjalan bersama Yesus Sang Mesias, Anak Allah yang ia kandung, dan itulah kekuatan sejatinya.


*Bagaimana dengan kita?* Sebagai murid Yesus, kita pun dipanggil menjadi misionaris lokal. Kunjungan kita ke rumah saudara, tetangga, atau sahabat bukan sekadar silaturahmi, tetapi kesempatan untuk mewartakan Yesus melalui sikap, perhatian, dan kasih. Seperti Maria, kita diundang untuk membawa Yesus dalam setiap langkah kita, agar kehadiran kita menjadi BERKAT, dan setiap perjumpaan menjadi PEWARTAAN. Maka, 

mari kita belajar dari Maria, yang:

_Pertama_ *Berani melangkah keluar dari kenyamanan*- _Kedua_ *Membawa Yesus dalam setiap relasi* _Ketiga_

*Menjadikan kunjungan sebagai misi kasih*


*Pertanyaan Refleksi:*


1. Apakah dalam setiap kunjungan atau perjumpaan dengan orang lain, aku sudah sungguh-sungguh membawa kehadiran Yesus melalui sikap, perilaku, tutur kata dan tindakanku?  

2. Apa tantangan yang membuatku enggan melangkah keluar untuk mewartakan kasih Kristus, dan bagaimana aku bisa mengatasinya seperti Maria?  

3. Siapa dalam lingkaran keluargaku atau komunitasku yang saat ini membutuhkan kunjungan penuh kasih dan kehadiran Yesus?  

 *Selamat berefleksi...& Selamat berhari Minggu*

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2021 — NUSA PAGI