![]() |
Patung Bunda Maria Assumpta di Festival Golo Koe Labuan Bajo 2025 ( Foto : Istimewa) |
Labuan Bajo - Nusapagi.com || Di bumi Labuan Bajo Kota Pariwisata Premium, setiap hembusan angin adalah undangan, setiap denting ombak adalah doa, sebuah persimpangan yang menyatukan hal yang profan dan sakral (angin, laut dan doa).
Di puncak Bukit Golo Koe, angin laut Labuan Bajo menyusup di antara rambut, membawa aroma garam dan harum tanah basah. Dari kejauhan, kapal-kapal pinisi berlayar seperti lukisan bergerak, mengusung Patung Maria melewati permukaan teluk yang memantulkan cahaya jingga senja.
Festival Golo Koe 2025 bukanlah sekadar pesta rakyat. Ia adalah ziarah jiwa perjalanan sunyi yang berdenyut di tengah riuh pariwisata super prioritas. Sebuah pertemuan tiga unsur: bumi yang rindu dipeluk, budaya yang ingin tetap bernapas, dan langit yang memayungi dengan rahmat.
Jalan Bersama: Menenun Perbedaan
Waterfront City Marina menjelma altar raksasa. Lima belas ribu manusia berdiri, berdoa, dan menyanyi. Tari kolosal memutar tubuh seperti gelombang, lagu tradisional merayap lembut di antara hembusan angin laut. Di sini, Katolik, Muslim, Hindu, Budha, Kristen dan penganut adat duduk sejajar seperti warna-warna benang yang berpadu menjadi sehelai kain tenun Manggarai.
Tema “Merajut Kebangsaan dan Pariwisata Berkelanjutan yang Sinodal dan Inklusif” bukan sekadar kata-kata. Ia menjelma dalam tatap mata yang hangat, dalam tepukan bahu seorang nelayan kepada turis asing yang baru saja tersenyum malu-malu.
Budaya yang Berdenyut
Pagi hari, suara gong memanggil warga ke lapangan. Anak-anak sekolah, dengan mata berbinar, melompat lincah dalam tarian Caci warisan Manggarai yang gagah namun penuh hormat. Dari Puncak Waringin, karnaval budaya mengalir seperti arak-arakan warna: kain songket berkilau, mahkota bulu burung, wajah-wajah yang dicat cerita leluhur.
Di tepi laut, Nyanyian sasando berdentang, seruling bambu menjawab, dan ombak menjadi irama. Bagi orang Manggarai, budaya bukanlah pertunjukan untuk kamera. Ia adalah denyut nadi yang membuat mereka hidup.
Doa dengan Tangan
Di tengah riuh, Festival Golo Koe menyelipkan jeda: membersihkan pesisir dari plastik, menanam pohon, memulihkan terumbu karang yang patah. UMKM lokal membuka lapak, menyuguhkan kopi Flores yang harum dan kain tenun yang terasa hangat di telapak.
Membeli anyaman bambu dari seorang ibu tua di sudut pasar, atau mengangkat sampah dari pasir, di sini menjadi doa yang diucapkan dengan tangan.
Prosesi Laut dan Darat: Perarakan yang Menyentuh Langit
14 Agustus, langit Flores berwarna emas pucat. Dari dermaga, Patung Maria Assumpta naik ke kapal pinisi, diiringi deretan motor ketinting yang berderu lembut. Air laut pecah pelan di haluan, seakan menunduk hormat pada sang Ratu Laut.
Setibanya di darat, prosesi berlanjut melintasi tujuh stasi doa. Lilin menyala, langkah kaki berpadu dengan kidung, dan aroma dupa berbaur dengan harum garam laut. Bukit Golo Koe menunggu di ujung perjalanan, seperti pelukan yang tak pernah menolak pulang.
Rangkaian Perayaan yang Menggugah
11 Agustus – Kebangunan rohani & aksi hijau menanam harapan.
12 Agustus – Karnaval budaya & tarian kolosal 500 penari sebagai doa.
15 Agustus – Misa penutupan, gong dibunyikan, dan kembang api menorehkan bunga-bunga cahaya di langit Labuan Bajo.
Undangan yang Berbisik dari Timur Nusantara
Datanglah bukan untuk menonton, tetapi untuk ikut menjadi bagian dari kisah.
Datanglah dengan kaki yang ingin menapak tanah Manggarai,
dengan tangan yang ingin memungut sampah sambil merawat karang,
dengan mata yang ingin mencari Maria di antara tarian dan laut.
Labuan Bajo akan selalu terkenal dengan komodo dan matahari terbenamnya. Tapi Golo Koe memberi sesuatu yang tak bisa dibeli tiket: rasa bahwa di sini, kemajuan tidak meninggalkan siapa pun.
Seperti Patung Maria yang berlayar dari paroki ke paroki sejak Juli, festival ini mengingatkan: “Pulanglah, dan bawalah semua dalam doa, agar tak ada yang tertinggal di dermaga.” Di sini, di persimpangan angin, laut, dan doa, masa depan sedang ditenun.***(NP/Gonzales B)
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.