BREAKING NEWS

Kontroversi Pembatalan Ende Jadi Tuan Rumah ETMC 2025, Aliansi Gerakan Ende Baru Minta Evaluasi Asprov PSSI NTT

   
Kontroversi Pembatalan Ende Jadi Tuan Rumah ETMC 2025, Aliansi Gerakan Ende Baru Minta Evaluasi Asprov PSSI NTT

Kontroversi Pembatalan Ende Jadi Tuan Rumah ETMC 2025, Aliansi Gerakan Ende Baru Minta Evaluasi Asprov PSSI NTT

Menurutnya pengurus Asprov PSSI NTT perlu diganti agar lebih responsif dan profesional.
Bartolomeus Betu Rati (Foto: Dok Pribadi)

Ende - Nusapagi.com || Ketua Aliansi Gerakan Ende Baru (GEB) Bartolomeus Betu Rati angkat suara terkait pembatalan mendadak Kabupaten Ende sebagai tuan rumah El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXIV tahun 2025 oleh Asprov PSSI Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menilai keputusan Asprov PSSI NTT tersebut sangat tidak bijak dan tergesa-gesa serta tidak mengikuti mekanisme yang berlaku, sehingga mencederai marwah organisasi dan kongres sebagai forum tertinggi.


Menurut Bartolomeus, alasan efisiensi dan kondisi sosial politik lokal yang dikemukakan untuk pembatalan itu sangat tidak rasional. Jika efisiensi anggaran benar menjadi alasan, maka seharusnya sejak awal Asprov PSSI NTT tidak akan memutuskan dan menetapkan Ende sebagai tuan rumah. Selanjutnya alasan kondisi sosial politik di Ende, di Ende hari ini pun baik-baik saja.


Ia menegaskan bahwa keputusan kongres memiliki kedudukan lebih tinggi daripada rapat pengurus Asprov maupun Askab, sehingga pembatalan yang mengangkangi keputusan kongres merupakan pelanggaran.


"Ini alasan yang sebenarnya sangat tidak masuk akal, sangat mengecewakan kami publik kabupaten Ende. Kita di Ende ini baik-baik saja, kenapa mereka mencari-cari alasan seperti ini, saran saya itu pengurus PSSI NTT segera diganti saja agar lebih responsif dan profesional" ungkap Bertolomeus.


Pada Kongres Biasa PSSI NTT tanggal 1 Maret 2025, Kabupaten Ende secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah ETMC 2025. Bupati Ende, Yoseph Badeoda, juga menyatakan kesiapan menyelenggarakan acara tersebut dan berjanji memperbaiki Stadion Marilonga sebagai venue utama.


Publik sepak bola di Kabupaten Ende menganggap keputusan pembatalan oleh Asprov PSSI NTT tidak masuk akal dan tidak mempertimbangkan kesiapan daerah maupun kepentingan sepak bola di Ende. Asprov berdalih alasan efisiensi anggaran dan kesiapan wilayah, serta dinamika sosial politik lokal, yang menyebabkan lokasi pelaksanaan dipindahkan ke Kota Kupang. Namun, alasan ini dianggap kurang dapat diterima secara luas oleh warga Ende.


Ketua Aliansi Gerakan Ende Baru pun menyoroti kinerja pengurus Asprov PSSI NTT yang dianggap kurang cermat dan tidak mampu memahami situasi kecintaan terhadap sepak bola di masing-masing daerah di NTT. Oleh karena itu, ia menilai pengurus Asprov PSSI NTT perlu diganti agar lebih responsif dan profesional.


Pembatalan pelaksanaan ETMC 2025 di Kabupaten Ende ini mengecewakan banyak pihak yang telah menyiapkan diri, termasuk Asosiasi Kabupaten PSSI Ende dan Bupati Yoseph Badeoda yang sebelumnya telah membangun komunikasi dan persiapan demi kelancaran turnamen.***

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2021 — NUSA PAGI