Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Temui Relawan di Ende, Ansy Lema Minta Untuk Jadi Juru Bicaranya di Masyarakat

   
Temui Relawan di Ende, Ansy Lema Minta Untuk Jadi Juru Bicaranya di Masyarakat

Temui Relawan di Ende, Ansy Lema Minta Untuk Jadi Juru Bicaranya di Masyarakat

Ansy Lema, Calon Gubernur NTT (Foto : NP/ EB)

Ende - Nusapagi.com || Bakal Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema, S.IP., M.Si atau yang biasa disapa Ansy Lema, Pada Kamis, 22/08/2024 menghadiri Misa pentahbisan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD di Gereja Katedral Ende. 

Malam harinya Kk Ansy menyempatkan diri bertemu dengan relawan Ansy Lema di RM. Cita Rasa, Jl. Kelimutu Ende Flores NTT.

Pada Kesempatan tersebut, Ansy Lema menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para relawan Ende yang sudah berkenan hadir bertemu dirinya, sehingga kita bisa berbagi informasi, harapan, dan masukan untuk bangun NTT yang lebih Inklusif dan berkeadilan.

"Saya memohon dukungan dari kawan, teman, dan relawan Ansy Lema di Ende agar bisa jadi juru bicaranya Ansy di Masyarakat se - antero Ende Lio ini," pintanya.

Relawan Ansy Lema Ende 

Dia menuturkan alasan mengapa dirinya rela meninggalkan kota metropolitan Jakarta yang sudah menjadi tempat dia berdomisili selama 30 tahun, dan bekerja dengan posisi strategis sebagai Anggota DPR RI di Komisi IV. Hal ini memang agak irasional, karena mau meninggalkan sesuatu yang sudah pasti dan mencari sesuatu yang belum pasti. Ibarat burung digenggaman dilepas dan mau menangkap burung yang masih terbang bebas di udara.

"Hal itu bukan tanpa alasan, itu karena Beta Cinta NTT. NTT panggil Pulang Kaka Ansy Lema. Mencintai berarti memberi diri secara total dan rela berkorban untuk kebaikan, kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat NTT. Atas dasar itu maka seorang Ansy dengan sadar dan penuh tanggung jawab serta komitmen yang teguh memutuskan untuk maju menjadi Calon Gubernur NTT" ujarnya.

Mantan Aktivis 1998 itu menambahkan bahwa persoalan yang dihadapi masyarakat NTT adalah persoalan isi kepala, isi kantong dan isi perut. Tiga persoalan mendasar itu harus dibangun fondasi yang kuat yakni peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi dan digital, peningkatan pendapatan perkapita melalui pengembangan UMKM, serta peningkatan produksi pangan agar masyarakat tidak lapar dan miskin.

"NTT itu selalu diplesetkan dengan hal - hal yang kurang baik, seperti Nanti Tuhan Tolong, Namun saya coba mengabstraksikan NTT itu sebagai Nelayan, Tani dan Ternak, karena hampir sebagian besar penduduk NTT berprofesi sebagai Nelayan, Petani dan Peternak. Jadi untuk bangun NTT, 3 hal mendasar ini harus menjadi skala prioritas sehingga kantong - kantong kemiskinan bisa diperkecil dan dikurangi," ucapnya.

Saya tidak bisa menjangkau semua lorong, gang dan orang yang ada di Ende dalam limit waktu yang singkat, untuk itulah kehadiran saudara - saudari, eja kera, weta, aji Kae semua, kiranya bisa menjadi mulutnya Ansy Lema yang akan memperkenalkan diri, ide dan gagasanku untuk bangun NTT.

Saya tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dari kalian semua. Semua yang dikhtiarkan secara baik, pasti akan mendapatkan hasil yang baik.

"Kalau semua basodara di sini ikut memenangkan Ansy Lema di pilgub NTT, maka yang dimenangkan bukan Ansy Lema tapi gagasan dan ide -ide besar untuk bangun NTT,” imbuhnya. *** (NP/Efrid Bata)

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI