Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Proposal BPBD Ende ke BNPB Terjawab, Awal Tahun 2025 Dapat Dana Rehab Rekonstruksi 20 Miliar Rupiah

   
Proposal BPBD Ende ke BNPB Terjawab, Awal Tahun 2025 Dapat Dana Rehab Rekonstruksi 20 Miliar Rupiah

Proposal BPBD Ende ke BNPB Terjawab, Awal Tahun 2025 Dapat Dana Rehab Rekonstruksi 20 Miliar Rupiah

Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Riwu (Foto : NP/EB)


Ende - Nusapagi.com || Pemerintah Daerah Kabupaten Ende melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) akan mendapatkan dana rehab rekonstruksi pasca bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar 20 Miliar rupiah.

Dana tersebut didapat dari proposal yang diajukan BPBD Kabupaten Ende kepada BNPB tahun 2023.

Demikian hal tersebut dikatakan Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Riwu kepada media ini, Senin, (8/7/2024)

Dia menuturkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Balai Wilayah dan Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, PUPR, dan BPBD Kabupaten Ende pekan lalu telah melakukan  survei di dua titik wilayah Kabupaten Ende yang terkena bencana alam abrasi pantai yang terjadi tahun 2021 silam.

Dari hasil survei tersebut memang kita di kabupaten Ende khususnya dua lokasi tersebut layak mendapatkan dana rehab rekonstruksi.

Dua titik yang dilakukan survei oleh BNPB bersama Tim Teknis lainnya untuk penanganan rehab rekonstruksi yakni di lokasi SPBU Nelayan Ende Paupanda Kecamatan Ende Selatan sepanjang 250 meter dan Maubasa Kecamatan Ndori sepanjang 600 meter lebih. 

"Besarnya anggaran untuk kegiatan rehab rekonstruksi kedua lokasi tersebut mencapai 20 miliar rupiah lebih," ucap Yulius.

Lanjut Yulius, dalam proposal yang diajukan oleh BPBD Kabupaten Ende ke BNPB itu ada 5 Lokasi abrasi yaitu : abrasi di Maubasa, abrasi di SPBU Nelayan Paupanda, abrasi di Worokasu, jembatan di Desa Kerirea, dan jembatan Umasawa di Desa Bheramari.

"Total anggaran untuk kelima Lokasi tersebut sebesar 69 Miliar Rupiah, namun setelah diverifikasi dokumen kita hanya mendapat 20 miliar rupiah lebih untuk dua lokasi", tandasnya.

Dia menambahkan bahwa, sesuai dengan informasi dari BNPB, untuk pembiayaan dana rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut diperkirakan terjadi pada awal tahun 2025 mendatang.

"Untuk tahun ini kita hanya lakukan perencanaan bersama konsultan perencanaan untuk dua lokasi ini, sehingga awal tahun 2025 kita sudah bisa mendapatkn dana tersebut", tutupnya. *** (NP/ Efrid Bata)

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI