Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Kendalikan Inflasi di Sektor Pertanian, Distan Ende Galak Gertam Caper

   
Kendalikan Inflasi di Sektor Pertanian, Distan Ende Galak Gertam Caper

Kendalikan Inflasi di Sektor Pertanian, Distan Ende Galak Gertam Caper

Pj. Bupati Ende,Dr.dr. Agustinus G. Ngasu serahkan Anakan Cabai Rawit kepada Kelompok Tani. (Foto : NP/EB)


Ende - Nusapagi.com ||  Isu yang sedang menjadi perhatian bersama pemerintah pusat sampai ke daerah termasuk masyarakat Kabupaten Ende adalah inflasi.Untuk mengendalikan inflasi maka Dinas Pertanian Kabupaten Ende menggalak sebuah program gerak tanam cabai di pekarangan ( GERTAM CAPER).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas pertanian Kabupaten Ende untuk kelompok Dasa Wisma dan Kelompok Tani di 4 Kecamatan dalam kota Ende.

Program kegiatan Gertam Caper ini diawali dengan penyerahan bibit tanaman cabai rawit kepada kelompok dasa wisma dan kelompok tani oleh Pj. Bupati Ende, Dr.dr. Agustinus G. Ngasu, MMR di kantor Dinas Pertanian Ende, Rabu, 03/07/2024.

Plh. Kadis Pertanian Ende, Qadir Dean dalam laporan kepanitiaan menyebutkan bahwa apabila kita berbicara mengenai cabai, secara deskriptif berkaitan dengan salah satu indikator makro pembangunan yaitu inflasi. 

Ketidak seimbangan antara supply dan demand menyebabkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok sehingga terjadinya inflasi khususnya pada saat hari besar keagamaan yaitu Natal dan Idul Fitri. 

"Cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di beberapa daerah Indonesia termasuk di Kabupaten Ende", ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan pada tahun 2023 Kabupaten Ende, petani menanan cabai rawit seluas 100,11 hektar yang tersebar di 19 Kecamatan dengan jumlah produksi sebayak 1.386 kwintal.

Dengan demikian kegiatan hari ini merupakan salah satu inovasi Dinas Pertanian sebagai salah satu cara untuk mengendalikan inflasi disektor pertanian yaitu Gerekan Tanam Cabai di Pekarangan (GERTAM CAPER).

"Kegiatan ini diusahakan secara swadaya mulai dari pengadaan benih, pupuk, polyback, pengisian polyback dengan tanah, penyemaian benih sampai dengan proses penyiraman dengan koordinator", pintanya 

Sementara itu Pj. Bupati Ende dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran kita hari ini sebagai salah satu bentuk komitmen untuk sama-sama berupaya menekan laju inflasi di wilayah kita.

Pemerintah Kabupaten Ende menyadari bahwa dalam upaya melakukan pengendalian inflasi pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, tetapi membutuhkan dukungan masyarakat. Kelompok tani dan dasa wisma menjadi salah satu ujung tombak untuk membantu Pemerintah dalam melakukan upaya pengendalian inflasi.

Selain itu agar masyarakat juga memahami bahwa Pertumbuhan dan kestabilan perekonomian merupakan permasalahan di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia- Nusa Tenggara Timur dan juga di Kabupaten Ende.

Ada banyak usaha melalui berbagai kebijakan telah diterapkan demi meningkatkan atau setidaknya mempertahankan kesetabilan perekonomian yang diharapkan akan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas. 

"Salah satu usaha tersebut adalah melalui pengendalian laju inflasi", tuturnya. 

Dia menuturkan agar kita pahami secara benar, bahwa terjadinya inflasi ketika kecendrungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus dan ini tentunya berpengaruh negatif terhadap konsumsi. 

"Jadi boleh kita katakan bahwa tingkat konsumsi masyarakat dalam hal ini daya beli masyarakat sangat dipengaruhi oleh inflasi", tandasnya

Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pertanian terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi, salah satu cara yang dilakukan adalah Membuat inovasi yaitu melalui Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan (GERTAM CAPER). Gertam Caper ini merupakan salah satu langkah inovasi dari jajaran Dinas Pertanian, dan saya memberikan apresiasi yang setinggi - tingginya.

Saya berharap kepada Ketua Dasa Wisma dan Kelompok Tani, dan masyarakat penerima bantuan anakan cabai ini agar setelah menerima anakan cabai rawit diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan yang ada di rumah untuk budidaya cabai, sehingga dari 3.000 anakan yang tersebar di dalam Kota Ende, diharapkan pada saat memasuki hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 kebutuhan akan cabai rawit dapat terkendali dan kegiatan ini mampu mengendalikan inflasi daerah di Kabupaten Ende.

"Semoga kegiatan Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan ini dapat berjalan sesuai yang kita harapkan", tutupnya.*** (NP/Efrid Bata)

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI