Ende - Nusapagi.com || Ribuan masa pendukung yang terdiri dari relawan, simpatisan, tokoh adat, kaum milenial dan kader Partai Demokrat dampingi bakal calon Bupati Ende, Benediktus Yosef Badeoda, SH., MH Pinang Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes sebagai bakal calon Wakil Bupati Ende menuju perhelatan Pemilukada 27 November 2024 mendatang.
Pinangan ini adalah pinangan yang dilandasi dengan etika politik dan etika budaya, karena keluhuran sebuah tali silahturahmi kekeluargaan perekatnya adalah budaya dan adat istiadat.
Demikian hal itu disampaikan Yosef Badeoda saat melamar dr. Domi Mere di Sao Ria Embu Jawa Roworeke, Kelurahan Rewarangga Kecamatan Ende Timur Sabtu, 29/06/2024.
Saat meminang dr. Domi Mere, Perwakilan keluarga Badeoda yang diwakili oleh Emanuel Kunu Ndopo menegaskan bahwa kehadiran keluarga besar Detusoko di Keluarga besar Roworeke adalah sebuah sejarah baru yang melukiskan bahwa rekatan dua rumpun keluarga Ende dan Lio ibarat tungku dan Periuk yang selalu menopang untuk sebuah kebaikan dan kesuksesan bersama.
"Kami bahagia dan senang sekali karena kami diterima secara baik dengan tata budaya adat yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal Ende Lio," paparnya.
Kepala Suku Embu Jawa, Fransiskus Bendi menyatakan bahwa pihaknya bersama keluarga besar dari Wolotopo menyatakan menerima pinangan dari keluarga besar bakal calon bupati Ende Yosef Badeoda.
"Mulai hari ini, Mari kita wartakan Paket Deo - Do (Akronim dari nama BaDEOda dan DOmi Mere) ke se - antero pelosok kampung, dusun dan desa yang ada di Kabupaten Ende bahwa Yosef Benediktus Badeoda dan Dominikus Minggu Mere sudah resmi menjadi satu paket pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Ende yang akan siap bertarung di Pemilukada November 2024," pintanya.
Sementara itu Balon Bupati Ende, Yosef Badeoda menggarisbawahi bahwa kehadiran dirinya bersama dr. Domi Mere adalah pemimpin baru yang tidak terjebak dengan persoalan Lama.
Kita harus membangun Ende dengan pemikiran baru dan bukan pemikiran lama yang hnya berkutat dengan masalah - masalah klasik yang tidak memiliki jalan keluar dan solusi.
Mengapa saya meminang Pa dr. Domi? Hal itu bukan tanpa alasan, karena setelah melalui sebuah diskusi dan komunikasi yang panjang, sosok Pa dokter Domi memang adalah figur yang paling tepat mendampingi saya, karena beliau adalah birokrat handal dan kompeten yang sangat mengerti birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Yosef Badeoda menekankan, istilah “ban serep” yang selama ini melekat dalam tugas seorang wakil bupati akan ia tanggalkan.
"Apabila kami berdua terpilih sebagai Bupati dan wakil bupati Ende pada Pemilukada nanti, maka wakil bupati itu harus sejajar dengan bupati sehingga dalam mengelola pemerintahan di daerah ini tidak pincang," tandasnya.
Saya akan memberikan kesempatan dan porsi yang seluas - luasnya kepada dr. Domi Mere sebagai wakil bupati untuk mengurus birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
"Sebagai Bupati, tugas saya nantinya adalah mencari uang untuk bangun kabupaten Ende," tandasnya.
dr. Domi Mere menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar Badeoda yang sudah meminang dirinya sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi Pa Yosef Badeoda sebagai balon bupati.
"Semua yang terjadi hari ini adalah berkat kebaikan dan kemurahan Tuhan serta restu leluhur, sehingga semua rangkaian acara peminangan ini berlangsung sakral dan hikmat," ucapnya.
dr Domi menambahkan kenapa paket Deo - Do mengangkat Taqline 'Ende Baru'. Hal itu bukan berarti bahwa pemimpin lama tidak melakukan hal yang baru, tetapi baru yang dimaksudkan adalah hal baik yang sudah dilakukan harus terus dipertahankan dan yang belum baik harus dibenahi untuk menuju pada sebuah perubahan. Itulah perubahan dan pembaharuan sejati.
"Menjadi Pemimpin itu harus berani berkata benar, apabila baik katakan baik dan apabila belum baik katakan dengan jujur bahwa itu belum baik," imbuhnya. *** (NP/Efrid Bata).
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.