![]() |
Peserta Workshop berpose bersama saat kegiatan di Desa Detusoko Barat, Kamis (5/10/2022) |
Ende - Nusapagi.com || Kepala Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende, Nando Watu yang juga pendiri Remaja Mandiri Comunity (RMC) Detusoko mengatakan gerakan pemuda saat ini sudah bertranformasi dalam ruang-ruang kreatif, terlibat aktif dalam mengisi pembangunan di desa.
Gerakan itu perlu menggandeng komunitas dan media dalam kolaborasi pentaheliks, sebab poin 17 SDGes Desa adalah kolaborasi atau kemitraan menuju pembangunan.
Hal ini disampaikan oleh Nando Watu pada pembukaan Workshop Penguatan Kepemimpinan dan Komunitas, Jejaring Pemimpin Perempuan Muda Inspiratif NTT 2022, di Kantor Desa Detusoko Barat, Rabu (5/10/2022).
Pada kesempatan itu Nando mendorong para peserta untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan semua pihak termasuk pemerintah untuk mewujudkan kolaborasi yang apik demi kemajuan bersama.
Untuk mendukung peran orang muda, Kata Nando pemerintah perlu membuka ruang kolaborasi untuk anak-anak muda yang kreatif. Tidak hanya itu, peran pers menurutnya juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan pentaheliks pembangunan Indonesia dari desa.
" Pemerintah memiliki peran yang sangat penting untuk membuka ruang kreatif dan kolaborasi ini bagi para pemuda dan melibatkan media dalam urusan ini. Komunitas - komunitas anak muda sebenarnya sangat kreatif dan mereka mendukung pembangunan indonesia dengan berbagai inovasi, kreativitas dan karya - karyanya. Tetapi kenyataan komunitas anak muda belum terakomodir dalam ruang gerak pemerintah untuk bersama membangun peradaban," kata Nando.
Bupati Ende, Djafar Achmad yang hadir pada kesempatan itu mengapresiasi kegiatan yang digagas secara kolaboratif oleh komunitas anak muda. Di Ende, kata Bupati Djafar, pemerintah tetap memberikan ruang kepada orang muda kreatif yang turut membangun Kabupaten Ende.
"Saya menyampaikan terima kasih banyak kepada semua komunitas yang telah memilih Ende, khususnya di Desa Detusoko Barat. Di Ende, anak anak muda yang kreatif kita sediakan tempatnya," kata Djafar.
Direktur RSBI, Yahya Ado mengatakan banyak hal yang telah digali oleh para peserta perwakilan dari 20 komunitas pada kegiatan ini. Menurutnya dengan berjejaring orang muda di NTT bisa mewujudkan mimpi yang berangkat dari segala kegelisahan mereka juga bisa menemukan semangat kepemimpinan di dalam diri mereka.
Dia menjelaskan workshop yang sudah dilakukan sebanyak dua kali ini bertujuan untuk meningkatkan pentingnya berjejaring dan berbagi ide-ide untuk pengembangan diri kepemimpinan khususnya organisasi kaum muda perempuan untuk mencapai visi, passion dan mimpi mereka.
Workshop kedua ini mengambil tema “Tumbuh Kuat, Memperkuat Peradaban” dan akan berfokus pada bagaimana membangun jiwa kepemimpinan yang berkarakter dan beradab (Leadership Character Building), membangun jati diri organisasi/komunitas yang unik dan berkemajuan dan menemukan passion melalui pembelajaran pada role model.
Enam belas perwakilan komunitas yang mengikuti kegiatan ini yakni Komunitas Sanggar Alegra dan Komunitas Petani Milenial dari Lembata, Komunitas Suara Perempuan Alor (Super) dan Komunitas Gereja Tangguh Bencana dari Alor, Komunitas Baca Mataleza dan Yayasan Lumbung Kreatif Inofatif dari Nagekeo, Komunitas Remaja Mandiri dan Komunitas Maiziru Managemenet dari Ende, Komunitas PAPHA dari Sikka, Komunitas Pustaka Bambu dari Flores Timur, Komunitas Embun Mollo dari TTS, dan Komunitas Rumah Mentari dan Adventure Inklusi dari Kota Kupang, serta Komunitas Soke dan Sekolah Alam dari Kabupaten Kupang.
Kegiatan Workshop 2 mulai 04-06 Oktober 2022 mengusung Tema Tumbuh Lebih Kuat-Menguatkan Peradaban, dengan berbagai rangkaian acara, ada Workshop, Outbond, talk Show, sharing session di Cafe, tour Wisata, Camping, malam seni dan Api Unggun.*** Willy.
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.