 |
Bupati Ende, H. Djafar Achmad |
Ende - Nusapagi.com ||Salah satu fakta menarik yang terungkap ke publik bahwa pada tiga bulan terakhir tidak ada penjualan minyak tanah non subsidi atau industri oleh Depot Pertamina Ende. Stok minyak tanah non subsidi kini menumpuk dan menurut data yang disampaikan oleh SBM Ritil III NTT tidak ada satu pun vendor proyek maupun pemilik usaha industri berskala menengah keatas membeli minyak tanah non subsidi.
Bupati Ende, Djafar Achmad yang diwawancarai Nusapagi.com, Jumat (16/9/2022) di kompleks RSUD Ende menanggapi data dan fakta ini.
Bupati Ende mengatakan merujuk pada fakta ini maka pemerintah menegaskan kepada vendor proyek dan pengusaha besar wajib membeli minyak tanah non subsidi yang telah disiapkan oleh Pertamina.
" Kontraktor dan usaha industri besar seperti rumah makan harus beli minyak tanah non subsidi," kata Bupati.
Setelah fakta tersebut diungkap ke publik, Bupati Djafar berencana akan mengambil sikap tegas. Bupati Ende akan mengeluarkan surat kepada pemenang tender proyek dan pengusaha besar agar membeli minyak tanah non subsidi.
" Besok saya keluarkan surat kepada pengusaha besar dan pemenang tender proyek dan rumah makan untuk beli minyak tanah non subsidi," katanya.
Diberitakan sebelumnya di media ini kelangkaan minyak tanah subsidi satu bulan terakhir telah menjadi perhatian serius seluruh elemen di Kabupaten Ende. Lembaga DPRD Ende gerah dan telah memanggil Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende pada Kamis (8/9/2022). Setelah RDP dengan Dinas Perdagangan, Komisi II DPRD Ende melakukan Sidak ke Depot Pertamina Ende.
Saat melakukan Sidak Depot ke Pertamina Ende, Komisi II DPRD Ende baraudiens dengan Sales Brand Manajer (SBM) Ritil III NTT, Nuriva Joko Wibowo. Pada sesi audiens, Joko Wibowo menyampaikan bahwa stok minyak tanah non subsidi menumpuk di Depot Pertamina Ende. Joko menyebutkan tiga bulan terakhir tidak ada pembelian minyak tanah non subsidi.
" Kontraktor atau vendor proyek yang bekerja menggunakan minyak tanah untuk campuran aspal mestinya membeli minyak tanah non subsidi. Tapi pada tiga bulan terakhir tidak ada pembelian minyak tanah non subsidi," katanya.
Joko Wibowo mengatakan saat ini stok minyak tanah non subsidi masih menumpuk di Depot. Pihaknya sudah menanyakan kepada pemerintah terkait waktu pelepasan proyek dan jika ada pelepasan proyek maka pemerintah mengarahkan kontraktor agar membeli minyak tanah non subsidi.
" Kemarin kami sudah tanyakan kepada pemerintah terkait waktu pelepasan proyek dan apakah ada proyek yang dilepas pada bulan ini. Jika ada proyek tolong kasih tau kami dan arahkan kontraktor beli minyak tanah non subsidi. Proyek jalan, aspal atau lapen pasti gunakan minyak tanah dan kontraktor wajib beli minyak tanah non subsidi, kami ada stoknya," kata Joko.
Ini Data Agen dan Penyaluran MT Subsidi
Agen penyalur minyak tanah subsidi dari Depot Pertamina Ende ada 4 yaitu PT Triguna Karya Mandiri, CV. Surya Pratama, CV Anggrek Sentosa dan CV Bintang.
Untuk agen penyalur minyak tanah subsidi PT Triguna Karya Mandiri mengusai sebanyak 217 pangkalan minyak tanah subsidi dengan kuota 1578 KL. (Realisasi 1060 KL dan sisa Kuota 518 KL). CV Bintang, menguasai 161 Pangkalan. Dengan kuota 1090 KL. (Realisasi 755 KL. Sisa Kuota 335 KL)
Sementara, untuk CV Surya Pratama menguasai sebanyak 248 pangakalan. Dengan kuota 1903 KL. (Realisasi 1285 KL. Sisa Kuota 618 KL. Sedangkan untuk CV Anggrek Sentosa, menguasai sebanyak 357 Pangkalan. Dengan kuota 2081 KL. (Realisasi 1415 KL. Sisa kuota 666 KL)
Dari data ini jika maka empat agen menyalurkan minyak tanah subsidi sebanyak 6652 KL dan direalisasikan 4515 KL dan sisa Kuota 2137 KL.
Untuk diketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah subsidi perliter Rp 4.000 sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak tanah non subsidi perliter Rp 17.300.*** Willy.
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.