Bersama Maria di Utara : Ribuan Umat Hadiri Misa Pembuka Ziarah Pengharapan Maria Road To Pantura
![]() |
Arca Bunda Maria Road To Pantura (Foto : istimewa) |
Ende - Nusapagi.com || Lautan umat memenuhi Lapangan Bola Kaki Kuasi Paroki Malaikat Agung Gabriel Kanaan Kamubheka, Sabtu (3/5), dalam perayaan Ekaristi Pembukaan Ziarah Pengharapan Maria Road to PANTURA yang mengusung tema penuh makna: "Bersama Maria di Utara: Merawat Bumi sebagai Saudara."
Misa ini menjadi momentum sakral dan monumental yang dipimpin langsung oleh R.D. Frederikus B. Wea Dopo (Vikep Ende), didampingi para imam yang berkarya di wilayah Pantai Utara Ende. Lebih dari 3.000 umat tumpah ruah dalam suasana penuh haru, syukur, dan pengharapan.
Turut hadir Bupati Ende Yoseph Tote Badeoda, S.H., M.H., bersama Wakil Bupati dan istri, anggota DPRD Ende, tokoh masyarakat, serta keluarga besar Utara di Kota Ende. Tercermin sebuah perayaan iman yang tak hanya religius, namun juga merangkul semangat ekologis dan sosial yang mendalam.
Dalam homilinya, R.D. Edy Dopo menegaskan bahwa Maria bukan sekadar tokoh iman, tetapi juga lambang pengharapan dan keteguhan dalam menghadapi penderitaan. "Maria adalah Eva Baru, sumber kehidupan bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi seluruh alam ciptaan," tegasnya. Ia menambahkan, Maria akan mengelilingi ke-14 paroki di Utara untuk memperkenalkan Yesus, membangkitkan harapan, serta menyerukan pentingnya merawat bumi sebagai saudara.
Semangat itu sejalan dengan sambutan Ketua Panitia, Dr. drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, yang menekankan pentingnya ziarah ini sebagai bentuk pertobatan ekologis dan penghormatan iman. "Kami percaya, melalui peziarahan ini, Maria hadir untuk menyapa umat di Pantura, membangkitkan iman, dan membentuk kesadaran ekologis yang berakar dari spiritualitas Katolik," katanya. Ia juga mengutip dengan penuh haru perkataan Maria, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu", sebagai cermin kerendahan hati dan ketaatan iman.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Ende menyampaikan tiga pesan kuat yang ia tangkap dari ziarah ini: semangat pengharapan, ajakan hidup selaras dengan alam, dan pentingnya menggali potensi “Mutiara Utara”. Ia bahkan mengumumkan rencana pembangunan Sport Center dan Central Ekonomi Terpadu terbesar di Flores, sebagai wujud keadilan pembangunan di kawasan Utara.
"Alam adalah ibu kehidupan. Lambungnya jangan dikorek, jangan disakiti. Kita perlu berteman dengan alam," ujar Bupati dengan penuh keprihatinan terkait isu Geotermal yang tengah berkembang.
Ziarah Pengharapan Maria ini merupakan salah satu dari empat agenda besar yang akan dilaksanakan panitia, termasuk seminar sehari, misa penutupan, dan arak-arakan arca Bunda Maria mengelilingi wilayah Pantura.
Momen ini bukan sekadar perjalanan religius, tapi juga panggilan untuk menghidupi iman, memulihkan alam, dan menggali potensi tersembunyi Pantura – yang dijuluki para imam sebagai MUARA: Mutiara Utara.
Peziarahan ini adalah panggilan kasih, bukan hanya kepada Tuhan, tetapi juga kepada bumi dan sesama.***(NP/ Efrid Bata)