Perayaan Jumat Agung di BBK Ende : Perayaan Kenangan dan Peneguhan Iman sebagai Murid Kristus
![]() |
Suasana Misa Jumat Agung di Kapela Biara Bruder Kondradus (BBK) Ende (Foto : NP/ EB) |
Ende - Nusapagi.com || Perayaan Misa Jumat Agung di Biara Bruder Konradus (BBK) Ende, Jumat (18/4) menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik dalam mengenang kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus. Misa yang dipimpin oleh Pater Markus Tulu, SVD, bukan hanya menjadi seremoni liturgi, tetapi juga sebuah penegasan iman bagi umat yang menyebut diri sebagai murid Yesus.
Dalam khotbahnya, Pater Markus menekankan bahwa Jumat Agung adalah perayaan kenangan akan penderitaan salib yang ditanggung oleh Yesus, Putra Allah, demi keselamatan umat manusia. “Yesus datang bukan untuk menghindari penderitaan, tetapi justru memeluk salib sebagai jalan keselamatan. Ia adalah Kebenaran yang menghadapi kekejaman dan kebengisan orang Yahudi,” tegasnya.
Pater Markus juga mengingatkan umat agar tidak membalas kekerasan dengan kekerasan. “Sebagai murid Kristus, kita dipanggil untuk menghadapi kekerasan dengan kasih dan pengampunan,” ujarnya. Sikap ini menjadi teladan nyata dari ajaran Yesus yang menyerahkan diri tanpa perlawanan.
Lebih lanjut, ia mengajak umat untuk berani bersuara jujur dan berterus terang, meski penuh risiko. “Kejujuran bisa membawa pada penangkapan, pengadilan, bahkan kematian seperti yang dialami Yesus. Tapi itulah konsekuensi menjadi murid sejati,” tambahnya.
Dalam refleksi sosialnya, Pater Markus menyentil kondisi hukum yang rapuh akibat praktek KKN. Ia mengajak umat untuk tidak mencuci tangan seperti Pilatus, tetapi berani mengambil keputusan yang adil dan benar sesuai tanggung jawab masing-masing. “Kita dipanggil memperjuangkan keadilan, bukan tunduk pada sogokan murahan,” pesannya.
Di tengah derita salib, Yesus juga menyerahkan Maria, ibu-Nya, sebagai Bunda Gereja dan ibu para murid. “Ini adalah warisan spiritual yang dalam—Doa Maria menjadi kekuatan dalam ziarah pengharapan kita,” kata Pater Markus.
Perayaan Jumat Agung ini menjadi permenungan mendalam bahwa duka Maria adalah duka Gereja, namun juga menjadi jalan menuju kemuliaan bagi umat beriman. Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti seluruh rangkaian misa di BBK Ende, mengajak umat merenungkan makna sejati dari pengorbanan Kristus.***(NP/Efrid Bata)