Ketua Pengadilan Negeri Ende Melantik Tiga Pimpinan DPRD Ende Periode 2024-2029

Ketua Pengadilan Negeri Ende, Anak Agung Ngurah Budhi Dharmawan, SH.MH  Sedang Mempin Upacara Pengambilan Sumpah Janji Pimpinan DRPD Ende (Foto : NP/EB)

Ende - Nusapagi.com ||Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah Janji Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende periode 2024-2029 berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Ende, Rabu (13/11/2024)

Rapat Paripurna ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh Agama, tokoh masyarakat, Pimpinan Partai Politik, Pimpinan Perguruan Tinggi, serta keluarga Pimpinan DPRD yang dilantik.

Upacara Pengambilan Sumpah Janji Pimpinan DRPD Ende ini sesuai Keputusan Gubernur NTT tertanggal 30 Oktober 2024, Nomor : 100.1.4.2/555/PEMKES, Tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ende Masa Jabatan 2024 - 2029.

Adapaun Ketiga Pimpinan DPRD Kabupaten Ende Periode 2024 - 2029 yang dilantik yaitu : Ketua, Fransiskus Taso, S.Sos, Wakil Ketua, Agustinus Wadhi, dan Wakil Ketua, Flavianus Waro, S.Psi.

Ketiga Pimpinan DRPD Kabupaten Ende ini diambilkan sumpah janji oleh Ketua Pengadilan Negeri Ende, Anak Agung Ngurah Budhi Dharmawan, SH.MH dengan rohani pendamping, RD. Fransiskus Yance Sengga, Pr.

Ketua DPRD yang baru dilantik, Fransiskus Taso, S.Sos dalam sambutannya, menyampaikan bahwa Pimpinan DRPD Ende itu bukan hadiah.

"Jabatan pimpinan DPRD Kabupaten Ende merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab," ujarnya.

Labih lanjut Feri Taso mengharapkan agar seluruh anggota dewan dapat bekerja sama dengan baik untuk memajukan Kabupaten Ende dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Ia menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, serta penguatan fungsi pengawasan dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah," pinta Feri.

Dia menambahkan, pelantikan ini sering diiringi dengan harapan agar pimpinan yang terpilih dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat dan daerah.

Ada 4 point yang menjadi hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Harapan untuk Peningkatan Kinerja DPRD: Pimpinan DPRD yang baru diharapkan bisa lebih efektif dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ende.

2. Konsolidasi dan Kerja Sama Antar-Fraksi: Pelantikan ini sering kali diikuti dengan komitmen untuk menjaga kerja sama antar-fraksi dalam DPRD, guna menciptakan kebijakan yang inklusif dan berpihak pada kepentingan rakyat.

3. Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Pemerintahan: Dengan adanya pimpinan baru, seringkali ada harapan untuk memperbaiki jalur komunikasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat, agar kebijakan yang dibuat lebih transparan dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.

4. Pencapaian Tujuan Bersama: Pelantikan ini juga diharapkan menjadi awal dari program-program pembangunan yang lebih baik, yang sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Ende, serta mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"komitmen ini difokuskan untuk lebih memprioritaskan kepentingan rakyat dan mendorong pembangunan daerah dengan cara yang lebih transparan dan akuntabel," tandasnya.

Sementara itu Pj. Bupati Ende dalam sambutannya mengatakan Peristiwa Pengucapan sumpah/janji Pimpinan DPRD hari ini juga, merupakan peristiwa berahmat dan bermartabat sebagai simbol kepercayaan serta tanggung jawab yang besar yang diletakkan pada pundak saudara- saudara, dan Saudara-saudara diharapkan mampu menjadi jembatan antara pemerintah daerah dan masyarakat, serta mampu menyuarakan aspirasi rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil.

"Posisi yang terhormat sebagai pimpinan DPRD bukanlah sekedar jabatan atau kedududukan, tetapi lebih dari itu merupakan amanah guna merealisasikan cita-cita bersama membangun Kabupaten Ende demi masyarakat yang semakin maju dan sejahtera," harapnya.

Dia menuturkan Sebagai pimpinan DPRD, kami tentunya menaruh harapan besar, agar dalam kebersamaan dan kemitraan perjuangan dan kerja kita semata-mata untuk memajukan Kabupaten Ende tercinta. 

"Persoalan yang terjadi di masyarakat adalah persoalan bersama yang harus menjadi prioritas perhatian kita sesuai dengan fungsi dan peran kita masing-masing dalam semangat kerja kolaboratif. Menjadi Pemimpin berarti pelayan bukan untuk dilayani," tutupnya.***(NP/Efrid Bata)