Advertisement
Scroll Keatas Untuk Lanjutkan Membaca
BREAKING NEWS

Demi Simulasi ANBK, Belasan Siswa SDK Detuwulu Rela Cari Jaringan Internet di Hutan

   
Demi Simulasi ANBK, Belasan Siswa SDK Detuwulu Rela Cari Jaringan Internet di Hutan

Demi Simulasi ANBK, Belasan Siswa SDK Detuwulu Rela Cari Jaringan Internet di Hutan

Belasan Siswa Kelas V SDK Detuwulu Ikuti ANBK di Hutan yang punya jaringan Internet (Foto : Istimewa)

Ende - Nusapagi.com || Belasan Siswa kelas lima Sekolah Dasar Katolik (SDK), Detuwulu, Desa Detuwulu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harus rela berjalan kaki sejauh 1 Km untuk mencari jaringan Internet demi menjalani Ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Situasi ini memang sungguh miris, karena di era digital yang sudah serba maju seperti sekarang ini, masih ada daerah atau wilayah tertentu di Kabupaten Ende yang masih blank spot, karena ketiadaan akses jaringan internet.

Hal itu dikeluhkan oleh M.S salah seorang guru dari sekolah tersebut kepada media ini, Selasa (24/09/2024)

M.S mengatakan untuk kegiatan simulasi ANBK para siswa seyogyanya membutuhkan perangkat lunak berupa komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet, untuk menyelesaikan soal - soal yang diberikan. Namun semuanya menjadi sulit karena di wilayah kami ketiadaan jaringan internet.

"Di SDK Detuwulu Jaringan internet tidak ada, sehingga saya bersama para murid harus mencari tempat yang memiliki jaringan," ujarnya.

Dia menuturkan kami terpaksa harus melakukan simulasi ANBK dengan para siswa di tengah hutan. Karena di tempat ini saja yang ada jaringan internet.

"Kelima belas siswa harus rela duduk beralaskan rumput dan tanah di alam bebas. Konsentrasi anak - anak untuk mengerjakan simulasi ANBK menjadi terganggu karena banyaknya nyamuk," tuturnya.

Dia mengakui bahwa di desanya sudah ada tower BTS, namun hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. 

Dengan kondisi dan keadaan yang sulit seperti ini, dia berharap Pemerintah Kabupaten Ende bisa merespon hal tersebut melalui dinas teknis terkait. 

"Kami berharap pemerintah bisa merespon penderitaan para siswa - siswi di sekolah kami terutama berkaitan dengan akes jaringan internet," pintanya***( NP/ Efrid Bata)

Add Comment

Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.


©2020 — NUSA PAGI