Hadir pada acara ini camat Ndori, Paul M. Fredrikus, Kepala Desa Maubasa Barat, Mari, Direktur Yayasan Tananua Flores, Bernadus Sambut, Sipri Seru dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Cabang Ende, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta kelompok LMMA Ndori.
Lokasi yang menjadi sasaran penutupan sementara tersebut adalah Sera Hobakua, sera Maubasa dan Sera Ipi. Luas area dari ketiga lokasi penutupan sementara seluas 140 Ha dan panjang 10 km.
Direktur Yayasan Tananua Flores (YTNF), Bernadus Sambut mengatakan Tananua Flores telah melakukan pendampingan nelayan gurita di Ndori sejak tahun lalu. Tananua juga melakukan survey di Ndori dan beberapa desa lainnya terhadap potensi gurita sebelum melakukan pendampingan kepada nelayan. Ndori adalah salah satu wilayah perairan yang kaya akan potensi gurita maka mesti dijaga untuk keberlanjutan.
Bernadus Sambut mengatakan bahwa setelah lokasi ini dibuka para nelayan diharapkan melakukan penangkapan dengan cara yang ramah lingkungan atau menjaga ekosistem laut. Nelayan tidak dibolehkan menangkap gurita dengan dengan racun dan bahan peledak yang merusak ekosistem laut.
" Target Tananua masuk memberikan pendampingan kepada nelayan adalah meningkatkan produktivitas tangkapan, menjaga ekosistem laut dan keberlanjutan. Tananua mengharapkan agar nelayan tetap melakukan penangkapan dengan cara yang ramah lingkungan," katanya.
Terima Kasih Tananua
Camat Ndori, Paul M. Fredrikus mengatakan selalu terlibat dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan program. Pemerintah Kecamatan Ndori mengapresiasi program ini karena memberikan pemahaman kepada nelayan terkait dengan potensi gurita yang dimiliki dan keberlanjutannya. Camat juga mengharapkan nelayan Ndori tetap menjaga ekosistem laut untuk keberlanjutan.
" Terima kasih Yayasan Tananua dan pemerintah Kecamatan Ndori mendukung program ini karena sinkron dengan program pemerintah daerah di bidang kelautan dan perikanan," katanya.
Ketua LMMA Ndori, Burhanudin Jua mengatakan bahwa nelayan Ndori berterimakasih atas sentuhan dari Yayasan Tananua Flores. Dikatakannya setelah lokasi penangkapan ini dibuka program lanjutan yang diharapkan oleh kelompok nelayan adalah penguatan organisasi nelayan, rencana bisnis dan legalitas dari kelompok nelayan.
" Dari hasil tangkapan perdana setelah ditutup sangat berbeda dengan sebelumnya. Dulu beratnya paling tinggi 1 kg tetapi sekarang sudah diatas 1 kg," katanya.
Data Penangkapan Gurita di Ndori
Sejak pendampingan Tananua Flores yang di mulai dari bulan September 2021 hingga september 2022 saat ini data yang tercatat secara baik oleh Enumerator adalah data hasil tangkap para nelayan yang dilakukan dengan metode Sensus.
Data gurita di wilayah kecamatan Ndori mulai September 2021 – September 2022, individu gurita yang di tangkap berjumlah 6729 ekor dengan jumlah produksi gurita 6.608,52 Kg. Lokasi yang paling tinggi jumlah produksinya terdiri dari , Mau mole 1872,80 Kg dengan jumlah individu gurita 1649 Ekor, Taka 662,10 Kg dengan jumlah individu yang ditangkap 627 ekor dan Lelu Jumlah Produksi 280,10 Kg dengan Jumlah individu gurita yang di tangkap 303 Ekor.
Dari Jumlah keseluruan lokasi tangkap gurita, rata-rata gurita yang didapati oleh nelayan di bawah dari 2 kg. Hal itu dilihat dari Persentas antara berat gurita dan jumlah Ekor.*** Willy.
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.