Oficial PS Ndona protes keputusan wasit saat laga melawan PS Wolowaru, Minggu (23/10/2022).
Ende - Nusapagi.com ||Protes keras terhadap keputusan wasit oleh PS Ndona yang berakhir dengan aksi mogok atau tidak melanjutkan pertandingan saat melawan PS Wolowaru pada Minggu (23/10/2022) sore telah menjadi catatan buram Bupati Ende Cup 2022. Aksi ini tentu dilakukan dengan alasan tetapi mesti dilakukan sesuai dengan regulasi dan menjunjung tinggi sportivitas.
Pengawas pertandingan turnamen Bupati Ende Cup, Boldi Daga dan Arief Rachman yang ditemui usai laga ketiga, Minggu (23/10/2022) malam mengatakan bahwa pengawas pertandingan tidak berwenang mengambil keputusan terkait hasil laga antara PS Ndona vs Wolowaru. Pengawas pertandingan melihat kronologisnya dan membuat laporan tertulis ke komisi disiplin (Komdis) turnamen ini untuk disidangkan dan diputuskan sesuai dengan aturan." Kita pengawas pertandingan hanya mengawasi pertandingan, wasit membuat laporan pertandingan kepada pengawas dan kemudian pengawas melihat sesuai dengan kronologisnya lalu membuat laporan kepada komdis. Komdis yang berwenang mengambil keputusan," katanya.
Boldi Daga menegaskan pengawas pertandingan tidak bisa memutuskan hasil pertandingan antara PS Ndona vs Wolowaru pasca pemogokan. Fakta pertandiangan ini akan dilaporkan kepada komisi disiplin untuk diputuskan.
" Hasilnya kita tidak bisa buat dan tentukan. Kita akan buat laporan tertulis sesuai fakta dengan posisi 2-1 untuk PS Ndona dan pinalti yang tidak diterima oleh Ndona sehingga tidak mau melanjutkan pertandingan atau pemogokan. Kita sudah lakukan sesuai aturan dan tahapan tetapi Ndona tidak mau melanjutkan pertandingan dan wasit mengakhiri pertandingan," katanya.
Boldi mengatakan terkait insiden pemogokan kemarin pihaknya sudah melakukan pemanggilan sesuai dengan tahapan dalam aturan. Tetapi PS Ndona tetap tidak mau melanjutkan pertandingan maka pertandingan itu dianggap selesai dan menunggu sidang dari komisi disiplin turnamen ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Arief Rachman. Dikatakanya hasil pertandingan ini akan diputuskan setelah komisi disiplin menggelar sidang berdasarkan fakta yang terjadi dan merujuk pada aturan yang berlaku.
" Kita tidak berwenang sampaikan ini tetapi akan diputuskan oleh komdis sesuai aturan. Jika mogok bertanding atau WO itu ada aturanya, nanti kita tunggu keputusan komdis saja," katanya.
Diberitakan sebelumnya di media ini, laga seru di grup D antara PS Ndona dan Wolowaru tersaji di Stadion Marilonga, Minggu (23/10/2022) sore. Laga ini kemudian terhenti menit- menit akhir pertandingan karena protes keras dari oficial PS Ndona terhadap keputusan wasit utama Abdul Syukur, wasit Asprov PSSI NTT yang memimpin laga ini.
Tim official dari PS Ndona melakukan protes atas keputusan wasit Syukur yang memberikan pinalti kepada PS Wolowaru di ujung laga saat PS Ndona sudah unggul dengan skor 2-1 dan laga tersisa empat menit waktu normal. Insiden ini bermula dari tendangan pojok di gawang Ndona. Salah satu pemain Wolowaru, Muhajir (19) terjatuh saat duel dan wasit menyatakan itu pelanggaran dan menunjukan titik putih.
Buntut dari aksi protes itu tim PS Ndona tidak masuk lapangan untuk melanjutkan pertandingan. Tim PS Ndona dianggap melakukan pemogokan dan perangkat pertandingan memutuskan kemenangan untuk Wolowaru.
Oficial PS Ndona melakukan protes keras karena menurut mereka keputusan wasit utama memberikan pinalti itu sangat keliru karena Muhajir jatuh tanpa bola karena bola melambung jauh diatas mistar gawang. Dihadapan pegawas pertandingan official meminta wasit Abdul Syukur menganulir keputusannya.
Oficial PS Ndona juga meminta agar pergankat pertandingan dan panitia membuka rekaman vedeo karena pertandingan ini disiarkan langsung melalui youtube Tiwu Telu. Meskipun dihujani aksi protes wasit utama tetap pada keputusannya.
Buntut dari aksi protes ini PS Ndona tidak masuk lapangan melanjutkan pertandingan dan hasil dari pertandingan itu dimenangkan oleh PS Wolowaru dan PS Ndona dianggap melakukan aksi mogok.
Beberapa oficial PS Ndona melakukan protes keras dan menilai keputusan wasit Syukur sangat kontroversi. Oficial meminta wasit menganulir keputusannya. Beberapa oficial saat melakukan protes menilai bahwa pinalti di penghujung laga ini sudah direncanakan oleh wasit karena sebelumnya wasit memberikan tendangan sudut kepada PS Wolowaru pada hal bola tidak menyentuh pemain tetapi menyentuh tiang gawang.
Menjawab aksi protes dari official PS Ndona, pengawas pertandingan Arif Rahman dan Boldi Daga mengatakan wasit mengambil keputusan sesuai dengan pengamatannya dan perangkat pertandingan mengikuti keputusan wasit.
" Wasit melihat lebih dekat dan dia mengambil keputusan sesuai dengan penglihatannya. Keputusan wasit dalam pertandingan ini tidak bisa dianulir dan kami mengikuti keputusannya," kata Boldi.*** Willy.
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.