Ende - Nusapagi.com || Perwakilan sopir Angkutan Kota ( Angkot) di Kota Ende dan pedesaan akhirnya menemui Bupati Ende, Djafar Achmad, Wakil Bupati Ende, Erik Rede dan pimpinan OPD terkait setelah sekitar empat jam lebih melakukan aksi demo dan memarkirkan kendaraan di halaman kantor bupati Ende, Senin (5/9/2022).
Dihadapan Bupati Ende, Wakil Bupati Ende dan pimpinan OPD perwakilan sopir Angkot menyampaikan aspirasinya setelah pemerintah menetapkan kenaikan BBM sejak dua hari lalu. Sopir Angkot meminta pemerintah segera mengambil kebijakan menaikkan tarif angkutan sebagai dampak dari kenaikkan BBM.
Mewakili Sopir Angkot, Yoga mengatakan aksi demo dan kedatangan mereka di kantor bupati Ende meminta pemerintah menaikkan tarif karena BBM sudah naik. Yoga juga menyampaikan tarif dalam kota sebelumnya anak sekolah Rp 2.000 naik menjadi Rp 4.000 dan orang dewasa sebelumnya Rp 4.000 naik menjadi 7.000.
" Kami perwakilan dari para sopir angkot melakukan aksi dan demo hari ini meminta agar pemerintah segera naikkan tarif karena sudah dua hari BBM sudah naik. Jika tidak naik maka kami tidak bisa dapat makan," katanya.
Bupati Ende, Djafar Achmad setelah mendengar aspirasi dari sopir angkot mengatakan bahwa dampak ini dirasakan secara nasional. Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Ende belum mendapatkan keputusan dari pemerintah provinsi terkait kenaikan tarif pasca kenaikan BBM.
Meski demikian, Bupati Djafar meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Ende berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi NTT. Komunikasi itu mendapatkan kepastian karena gejolak di masyarakat khususnya para sopir angkot sudah terjadi.
" Dinas Perhubungan segera komunikasi dengan Dishub Provinsi terkait penetapan tarif angkot pasca kenaikkan BBM. Kita harus bergerak cepat untuk mendapatkan keputusan penetapan tarif," kata Bupati Ende.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Albert Djombu Djen mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi NTT. Hasil dari komunikasi adalah pemerintah Kabupaten Ende bisa mengeluarkan keputusan penetapan tarif sementara melalui SK bupati sambil menunggu SK dari Gubernur Provinsi NTT.
" Kami sudah komunikasi dengan Dishub Provinsi NTT bahwa pemerintah Kabupaten bisa mengeluarkan keputusan dalam situasi seperti ini sambil menunggu keputusan dari pemerintah provinsi melalui SK Gubernur," katanya.
Keputusan penetapan tarif sementara melalui SK bupati untuk angkutan kota yaitu anak sekolah Rp 4.000 dan orang dewasa Rp 7.000. Keputusan penetapan tarif akan diberlakukan setelah bupati mengeluarkan SK.
" Kami segera buat draf dan serahkan kepada bupati untuk ditandatangani. Setelah itu kita akan sosialisasikan kepada sopir angkot untuk diberlakukan sambil menunggu keputusan dan penetapan dari pemerintah provinsi," katanya.
Diberitakan sebelumnya di media ini sejumlah sopir Angkutan Kota ( Angkot) di Kota Ende, Senin (5/9/2022) pagi melakukan aksi demo di halaman kantor bupati Ende. Aksi para sopir itu menuntut kenaikan tarif angkutan pasca pemerintah menaikkan harga BBM.
Pantauan Nusapagi.Com di kantor bupati Ende, puluhan kendaraan Angkutan Kota (Angkot) parkir di halaman kantor bupati sejak pagi. Para sopir angkutan kota dan juga angkutan pedesaan yang datang bergabung melakukan aksi mogok menuntut pemerintah menaikkan tarif angkutan. Menurut beberapa sopir angkot yang ditemui media ini bahwa mereka melakukan aksi ini karena saat ini BBM sudah naik.*** (WA).
Centang kotak Notify Me agar mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.