Romo Roni Neto Wuli Luncurkan Buku Saat Perayaan Perak Imamatnya
![]() |
Rm. Roni Neto meluncurkan bukunya berjudul "Manajemen Konflik Berbasis Budaya Dari Ngada untuk Indonesia" saat perayaan perak imamatnya (Foto: Wall Abulat) |
Ende - Nusapagi.com || RD. Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han), putra Langa, Kabupaten Ngada, yang juga Mantan Pastor Bantuan Militer dan Polri Pasbanmilpol Ordinariat Militer Indonesia merayakan perak imamat di Gereja Santo Yosef Bajawa, Sabtu (3/9/2022). Perayan syukuran perak imamat ini juga diahdiri oleh empat jenderal bintang 1 hingga bintang III yakni Letnan Jenderal (Letjen) TNI dr. Albert Budi Sulistya, SpTHT-KL, MARS; Laksamana Pertama TNI Sri Gunanto, CFRA; Brigjen Pol Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si; dan Mayor Jenderal TNI (Purn) Yoseph Puguh Eko Setiawan.
Beberapa tamu Very Important Person (VIP) lainnya dari Jakarta juga hadir saat momen perak ini di antaranya Mayor Inf. G. Borlak, S. Sos, M. M (Komandan Detasemen Kawal Khusus Menteri Pertahanan RI dan Ibu Dr. Hyronimus Rowa Siu, M.Si (Warek 1 IPDN) dan Ibu Siswanto, Staf Letjen TNI dr. Albert Budi Sulistya, dan Ibu Eko Surono (Staf Brigjen Pol Prof.Dr. Chryshnanda DL) dan Ibu . Bapak dr. Edwin Juanda dan Ibu Yuli Djuanda; Ibu dr. Rachel Djuanda; Bapak Christian Frank Sinarta dan ibu Marlien; Ibu Yenny Simeon Petrus dan Ibu Monica Widyastuti; dan Bapak Ervanus Ridwan (Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Vox Populi Institute Indonesia).
Sementara pejabat Provinsi dan kabupaten yang hadir diantaranya Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, Bupati Ngada, Paru Andreas, Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena, M.Si, Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja; Mantan Bupati Ngada, Ir. Albertus Nong Botha dan Drs. Paulus Soliwoa dan Forkopimda Ngada.
Perayaan misa perak imamat dipimpin Yubilaris dan dihadiri Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan tiga Vikaris Episkopal (Vikep) yakni Vikep Bajawa, RD. Gabriel Idrus, Vikep Ende, RD. Fredrikus B.W. Dopo; Vikep Nagekeo RD. Asterius Lado, Pastor Paroki Santo Josef Bajawa, Remigius Todang, OCD, dan 70-an imam dari pelbagai kongregasi dan imam diosesan.
Pada momen itu Romo Roni Neto juga meluncurkan buku karyanyanya berjudul “Manajemen Konflik Berbasis Budaya Dari Ngada untuk Indonesia”. Launching buku ditandai dengan memperlihatkan buku-buku yang telah diterbitkan oleh Dewan Pakar DPN Vox Populi Institute Indonesia dan Penulis Epilog Buku. Dirkamsel Korlantas Polri atau Guru Besar PTIK, Brigjen Pol Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si, didampingi Inspektur BAIS TNI Laksamana Pertama TNI Sri Gunanto, CFRA; Staf khusus Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Mayor Jenderal TNI (Purn) Yoseph Puguh Eko Setiawan, dan Yubilaris Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil, M.Si.
Usai peluncuran dilanjutkan dengan pembagian buku kepada para pihak di antaranya para romo, panitia, praktisi pendidikan, perwakilan media dan elemen warga lainnya.
Prof Chryshnanda dalam sambutannya saat peluncuran buku menyampaikan apresiasi kepada RD. Dr. Roni Neto Wuli yang selalu menghasilkan buku-buku bermutu termasuk buku “Manajemen Konflik Berbasis Budaya__Dari Ngada untuk Indonesia”. Buku ini merupakan kado perak imamat dari Yubilaris.
“Kami menyampaikan profisiat atas buku-buku bermutu yang ditulis RD. Dr. Roni Neto Wuli. Buku “Manajemen Konflik Berbasis Budaya__Dari Ngada untuk Indonesia,” merupakan kado dari Ngada untuk Indonesia,: kata Prof Ghryshnanda.
Pembaharuan Janji Imamat
Dalam perayaan syukuran perak imamat ini, Yubilaris di hadapan Tuhan dan disaksikan Yang Mulia Uskup Agung Ende dan puluhan imam, serta ribuan umat menyampaikan pembaharuan janji imamatnya.
“Saya Romo Rofinus Neto Wuli, Pr membaharui janji imamatku untuk terus berlangkah maju di jalan panggilan kemurnian ini, mengambil bagian dalam tugas Kristus Imam Agung yakni merayakan sakramen-sakramen dengan rasa hormat yang pantas dan dengan keyakinan teguh, demi kebaikan dan keselamatan umat parokial dan kategorial yang saya layani. Dalam spirit kepercayaan yang kokoh kuat kepada Kristus yang saya tahu dan saya percayai serta dalam terang firman Allah, saya akan tetap berusaha memberi contoh hidup yang baik bagi umat Allah dalam ziarah menuju kepenuhan hidup Kristiani. Dalam kerja-kerja kolaboratif dengan YM Bapak Uskup dan para imam, serta pemerintah dan umat, saya akan tetap berusaha menjadi gembala baik dan pelayan yang baik bagi Gereja dan masyarakat,” demikian penggalan pembaharuan janji imamat yang disampaikan Yubilaris.
Sementara itu Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam sambutannya membacakan pesan Paus Fransiskus yang ditujukan kepada para imam agar imam harus selalu berada di tengah dan bersama umat, makan dan minum bersama umat, bekerja bersama umat, dan mengalami situasi konkret umat yang sangat sederdana dengan pelbagai dinamika hidupnya.
“Imam harus selalu bersama umat dan mengalami situasi konkret umat. Imam harus minum dan makan bersama umat. Imam mampu menunjukkan kesederhanaan hidup bersama umat. Ini pesan pribadi Bapak Paus untuk para imam yang perlu saya bacakan di momen yang sangat baik ini,” kata Uskup Sensi.
Ketua Yayasan Persekolahan Umat Katolik Ngada (Yasukda) RD. Silverius Betu, S.Fil, M.Han atau yang biasa disapa Romo Sil dalam khotbahnya menggarisbawahi penegasan Paus Fransiskus sebagaimana yang disampaikannya dalam audiensi dengan 19 imam dari Prancis pada 7 Juni 2021 dan mengulangi kembali homili Paus pada tanggal 28 Maret 2013 yang mengharapkan agar para imam harus menjadi gembala yang berbau domba. Mengutip pesan Paus, Romo Sil Betu menegaskan bahwa imamat yang terisolasi dari umat atau imamat yang eksklusif bukanlah imamat Katolik.
”Lepaskan diri kalian dari ide-ide kalian yang sudah terbentuk sebelumnya, impian kalian akan kebesaran, penonjolan diri kalian, untuk menempatkan Allah dan umat di pusat perhatian kalian sehari-hari,” kata Romo Sil mengutip Paus Fransiskus.
Romo Sil Betu kembali mengutip pesan Paus bahwa “imam adalah pria yang dalam terang Injil menyebarkan cita rasa Allah di sekelilingnya dan mengirimkan harapan ke hati-hati yang gelisah”.
Kata Romo Sil, Paus mengharapkan agar para imam untuk terlibat aktif dalam kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan seluruh umat Allah. Maka iman para imam, lanjut Romo Sil, harus nyata dalam pelayanan kasih dan memberikan harapan bagi banyak orang yang gelisah di tengah dunia yang terus berubah. Iman para imam harus menjadi kota di atas bukit, menjadi contoh bagi umat. Iman para imam harus menjadi cahaya yang menuntun dan mengantar umat Allah kepada Tuhan. “Demikianlah cahayamu harus bersinar di depan orang agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan BapaMu di Surga,” kata Romo Sil.
Sementara Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi dalam sambutannya menyampaikan profisiat juga menyatakan kesiapan mereka untuk bermitra dengan gereja dalam upaya memajukan umat, khususnya tugas-tugas yang nantinya diemban oleh yubilaris dan para imam. “Kami siap bermitra dengan Gereja dalam memajukan umat,” kata Wakil Gubernur.
Bupati Paru Andreas dalam sambutannya, selain menyampaikan profisiat juga pujian atas ketokohan Romo Rony yang mampu menghadirkan imam konselebrantes yang jumlahnya satu kompi dan para jenderal aktif mulai dari bintang tiga ke bawah. “Romo Roni hebat, bisa hadirkan imam konselebrantes satu kompi dan para jenderal aktif mulai dari bintang tiga ke bawah,” kata Bupati.
Penegasan serupa disampaikan Letjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya, SpTHT-KL, MARS yang mewakili Ordinariat Militer Indonesia. Kami sangat bangga dengan karya pelayanan yang dijalankan Rom Roni selama ini. Kami menyampaikan profisiat dan siap bermitra dalam memajukan iman umat di lingkungan Ordinariat Militer Indonesia”.
Perayaan ekaristi syukur perak imamat ini berlangsung meriah dan penuh khidmat. Perayaan ekaristi dimeriahkan oleh koor dan penari yang dibawakan oleh siswa-siswi SMAK Regina Pacis Bajawa. Sementara tarian penjemputan dan pengantar rombongan Yubilaris, Uskup Agung dan para imam sebelum dan sesudah misa dibawakan umat dari Desa Bowali Radha, Kecamatan Bajawa yang dipimpin Kepala Desa Bowali Radha, Frans Ana Meo.
Curiculum Vitae Rm Roni Neto
Pastor Dr. Rofinus Neto Wuli, Pr., S.Fil., M.Si (Han) yang biasa disapa Romo Roni lahir di BKIA Bajawa 14 November 1967, sebagai anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan bapak Antonius Wuli (alm.) dan ibu Katharina Paba. Romo Roni memiliki lima orang adik yakni Syrillus Pati Wuli, S.Ag., Dr. Nicolaus Noywuli, S.Pt., M.Si, Stefanus Wada Wuli, Maria Meo Wuli, dan Victorianus Pea Wuli, S.Kom.
Setelah menempuh pendidikan di Seminari menengah dan Seminari Tinggi selama belasan tahun dan menyelesaikan pendidikan Filsafat dan Teologi di STFK Ledalero. Rm Roni akhirnya ditahbiskan menjadi imam pada 3 November 1997 dengan moto tahbisan “Aku Tahu Kepada Siapa Aku Percaya” (2 Tim 1:12b).
Berbagai jabatan organisasi mulai diembannya sejak mahasiswa sampai Pastor Katolik di antaranya Ketua Senat Mahasiswa STFK Ledalero (1993-1994), Perintis dan Koordinator Wilayah Jaringan Mitra Perempuan Keuskupan Agung Ende (1999-2002), Ketua Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC) Keuskupan Agung Ende (2005-2010), Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Ende (2010-2012), Koordinator Regio Nusa Tenggara-Bali: Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (2008-2011), Badan Pengurus Inti Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau (BP. KKPPMP) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (2009-2012), salah satu pendiri Indonesia Peace and Conflict Resolution Association / IPCRA (2015- sekarang), Moderator Nasional Vox Point Indonesia (Maret 2017-sekarang), Penasihat LiFE Pusat sejak Februari 2020, Pembina Yayasan Bina Talenta Flores, dan Pembina DPC Gerakan Pembumian Pancasila Ende-Flores sejak September 2020.
Romo Ronny menempuh Pendidikan S1 di STFK Ledalero (1990-1994), Pascasarjana Magister Ilmu Pertahanan (M.Si. Han) di Universitas Pertahanan Indonesia (2013-2015) lulus dengan predikat Cum Laude. Sejak 2016/2017 menempuh Pendidikan Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Negeri Jakarta, lulus 1 Oktober 2019 dengan predikat Cum Laude ,Disertasi Doktornya berjudul: Manajemen Konflik Berbasis Servant Leadership pada Ordinariatus Castrensis Indonesia.
Ia mendapatkan bintang penghargaan WIBAWA SEROJA NUGRAHA sebagai Lulusan Terbaik / Cum Laude PPRA XLVII (47) LEMHANNAS RI oleh Gubernur LEMHANNAS RI (2012) dan YUDHA BUANA SASTRA sebagai Tesis Terbaik oleh Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (2015) .
Berkarya sebagai Pastor Bantuan Militer&Polri (Pasbanmilpol) Keuskupan TNI/POLRI, Pastor Pendamping Umat Katolik di Lingkungan TNI & POLRI seluruh wilayah Indonesia pada ORDINARIAT MILITER INDONESIA (April 2015-April 2020).
Rm Roni pernah bekerja sebagai dosen pada Prodi Damai & Resolusi Konflik Fakultas Keamanan Nasional di Universitas Pertahanan Indonesia. Selain itu, pernah mengikuti kegiatan rohani, pastoral dan kemanusiaan di luar negeri (Vatican, Italia, Kamboja, Filipina, Palestina , Jerusalem, Israel, Mesir, Jordania, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Timor Leste, Malaysia, Papua New Guine, Singapura,Vietnam, Monaco, Prancis, Belgia, dan Belanda).
Sejak awal Maret 2017 diangkat menjadi Moderator Nasional VOX Populi Institute Indonesia untuk Mengembangkan Nilai-nilai Kebangsaan, Sejak Februari 2020 menjadi Penasihat LiFE Pusat, Sejak Agustus 2020 diangkat menjadi Dosen Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER FB) dan Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa (STIPAR ) Ende, serta menjadi Kepala Lembaga Penjamin Mutu dan Audit Internal (LPMAI) STIPER Flores Bajawa-Flores-NTT, dan sejak tahun 2021 dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL) Lemhanas Provinsi NTT Periode 2021-2026. *** (NP/Wall Abulat)