STPM Santa Ursula Ende Gelar ABDIMAS Perkuat BUMDes dan Digitalisasi Pelayanan Desa
![]() |
Mahasiswa STPM Santa Ursula Ende saat Melaksanakan Abdimas di Desa Lisepu'u (Foto : istimewa) |
Ende - Nusapagi.com || Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende memimpin langkah besar menuju transformasi desa melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIMAS) bertema “Fasilitasi Sertifikasi Badan Hukum BUMDes dan Akselerasi Pelayanan Administrasi Desa Berbasis Aplikasi”.
Transformasi besar tengah digerakkan dari desa, untuk itu Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende meluncurkan program Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIMAS) yang menyasar langsung jantung pembangunan desa : BUMDes dan digitalisasi layanan publik.
Program ini berlangsung selama enam hari, 19–24 Mei 2025, dan melibatkan 30 desa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Demikian hal itu dikatakan Br. Pio Hayon, SVD Dosen dan pendamping Mahasiswa yang menjalankan Abdimas di Desa Lisepu'u Kecamatan Wolowaru, Jum'at (23/05)
Dia mengatakan tujuan dari kegiatan ini bukan sekadar kegiatan rutin akademik, tapi sebuah lompatan nyata dalam memperkuat fondasi ekonomi dan tata kelola desa yang adaptif terhadap era digital.
“Ini bukan hanya pengabdian, ini gerakan membangun dari desa,” tegas Br. Pio Hayon, SVD.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan implementasi strategi kampus TURBA (Turun ke Bawah), bagian dari komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam mendampingi masyarakat secara langsung.
BUMDes dinilai sebagai salah satu ujung tombak kemandirian ekonomi desa. Namun, banyak yang belum memiliki badan hukum atau manajemen yang profesional. Melalui program ini, STPM menargetkan seluruh desa sasaran memiliki BUMDes yang legal, akuntabel, dan siap menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Di sisi lain, digitalisasi pelayanan publik menjadi keniscayaan. Sistem administrasi yang selama ini manual dan lambat, mulai digeser ke arah berbasis aplikasi. “Kami ingin pelayanan desa setara kota: cepat, transparan, efisien,” imbuh Br. Pio.
Lanjutnya Program ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai jurusan, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Ende. Ketua STPM Santa Ursula bertindak sebagai penanggung jawab, sementara koordinasi teknis dijalankan oleh LP2M kampus.
"Rangkaian kegiatan ini mencakupi pelatihan tata kelola kelembagaan, diskusi kampung, identifikasi potensi pangan lokal, hingga penyusunan dokumen administrasi sesuai regulasi," tandasnya.
Dia menambahkan tak berhenti pada level lokal, ABDIMAS juga berkontribusi pada program strategis nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). BUMDes yang dikuatkan diharapkan mampu menjadi distributor pangan lokal yang sehat dan terjangkau, sekaligus membuka lapangan kerja baru di desa.
“Ini langkah kecil dari Ende, tapi bisa jadi model nasional. Membangun desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab semua elemen bangsa, termasuk perguruan tinggi,” pungkas Br. Pio.
Melalui ABDIMAS ini, STPM Santa Ursula menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa—dengan ilmu, kolaborasi, dan semangat membangun yang tak kenal lelah.***(NP/Efrid Bata)